Burung Garuda
GARUDA PANCASILA
Garuda Pancasila
Akulah Pendukungmu
Patriot proklamasi sedia berkorban untukmu
Pancasila dasar Negara
Rakyat adil makmur sentosa
Pribadi bangsaku
Ayo maju maju ayo maju maju
Ayo maju maju
GARUDA PANCASILA itulah judul lagu wajib karangan Sudarnoto. Lagu ini mengajak kita untuk menjadi pendukung Pancasila sebagai dasar negara. Dengan berpegang teguh kepada pancasila dan kita
mengamalkan kandungan dari isi pancasila maka akan tercipta kemakmuran negeri Indonesia.
Kawan,tentu kita tahu bahwa Lambang Negara kita adalah burung Garuda. Burung Garuda dari metologi nenek moyang indonesia berdekatan dengan burung Elang Rajawali. Burung ini dilukiskan di candi Dieng,Prambanan,dan Panataran. Di Dieng dilukiskan sebagai manusia berparuh dan bersayap: di Prambanan dan di candi candi Jawa Timur bentuknya berparuh panjang,berambut raksasa dan bercakar.
Raja Erlangga menggunakan tokoh Garuda sebagai meterai kerajaannya. Lambang itu diberi nama Garudamukha. Sekarang meterai Garudamukha disimpan di Museum Nasional Jakarta. Bahwa raja-raja Indonesia sudah sejak lama memakai lambang ini,diketahui juga di Barat. Dalam sebuah buku tentang lambang-lambang kerajaan yang terbit sekitar tahun 1453 berjudul " Des Conrad Gruenenberg,Ritters und Burgers hn hundert drue und achtzig jar" membuat lambang 'Kaisar Jawa' memperlihatkan seekor burung phoeneix di atas api unggun. Sedang ' Kaisar Sumatra' memakai lambang Rajawali digambar dari samping dengan kedua cakarnya mengarah ke depan.
Sedangkan kata Bhineka ialah gabungan dua kata yakni Bhina dan Ika. Kalimat seluruhnya seluruhnya dapat diterjemahkan, " Berbeda-beda tetapi satu jua",kedua kata ini sering menimbulkan salah tafsir,orang mengira bahwa Ika itu berarti satu,padahal hanya kata petunjuk yang berarti "itu". Kata ini masih hidup dalam bahasa daerah Jawa Timur. Bhinna Ika (digabungkan jadi Bhinneka),tunggal ika. Terjemahan kharfiah: Beda itu (tetapi satu itu).
Semboyan ini diambil dari kitab Sutasoma karangan Sutasoma Empu Tantular dari pertengahan abad ke-14. Kata-kata ini dipakai Tantular untuk menjelaskan faham sinkretis antara Hinduisme dan Buddhisme yang menjadi aliran zaman itu. Lengkapnya ialah: Siwatattwa lawan Buddhatattwa tunggal, bhinneka tunggal ika,tanhana dharma mangrwa. ( siwa dan buda itu satu,dibedakan tetapi satu,tidak ada ajaran agama yang bersifat mendua)
Burung Garuda menjadi lambang Negara RI berdasarkan Peraturan Pemerintah No.66 tgl.17 Oktober1951. Tetapi telah berlaku sejak tanggal 17 Agustus 1950. Berbentuk Garuda yang di dadanya tergantung perisai dengan "lima simbul",yang lazim disebut Pancasila.
Nah berikut ini keterangan tentang lambang-lambang dalam Pancasila:
1. Bintang (kuning emas)
2. Rantai (kuning emas)
3. Pohon beringin (hijau)
4. Kepala Banteng (hitam)
5. Bunga Padi Kapas (kuning emas)
6. Seluruh Burung Garuda (kuning emas)
7. Ruangan perisai ditengah-tengah(merah putih)
8. Dasar bintang yang berbentuk perisai(hitam)
9. Pita (putih)
10. Huruf (hitam)
11. Jumlah helai bulu tiap-tiap sayap =17 helai
12. Jumlah helai bulu pada ekor= 8 helai
13. Jumlah helai bulu pada Bulu dibawah perisai=19 helai
14. Jumlah helai bulu pada leher= 45 helai.
Dan,berikut bunyi Pancasila seperti yang kita ketahui:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4 Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia.
Nah,itulah sedikit ulasan tentang lambang negara semoga bisa menambah pengetahuan kita.
0 komentar:
Posting Komentar