Daerah ini tak begitu asing bagiku. Kedatanganku sekarang adalah untuk yang ke lima kalinya. Meski sudah 2 tahun berlalu sejak kedatanganku yang terakhir,namun daerah ini tak mengalami perubahan yang cukup drastis. Kanan kiri sepanjang jalan masih membentamg luas ladang sayur-mayur mulai dari kol,wortel,terong,dan lain-lain. Begitu pula penduduknya pakaian adat jawa masih kental bagi mereka.
Suara adzan maghrib mulai berkumandang dan bersahut sahutan dengan daerah lainnya. Aku segera menuju Mushola terdekat. Kulihat ada 4 pemuda yang sudah menunaikan sholat Maghrib. Akupun segera berwudhu dan ikut sholat berjamaah dengan mereka. Setelah selesai sholat aku menyapa mereka,karena aku tahu mereka sama seperti aku datang sebagai tamu desa.
"Mau ke Kedakan Mas?" tanyaku.
"Iya" jawab salah satu dari mereka.
"Masnya mau kesana juga?" sambung pemuda itu."Iya"" Bareng ya Mas! " pinta pemuda itu.
Akupun menyetujui ajakan mereka. Aku begitu beruntung bisa bertemu mereka. Seandainya saja aku tak bertemu mereka,pastilahpastilah aku akan berjalan sendirian menuju kedakan. Aku akan melewati hutan pinus sendirian tanpa penerangan senter atau lampu jalan. Apalagi jalan yang aku lalui terus menanjak dan berkelok-kelok. Aku merasakan keempat pemuda itu heran melihatku. Karena aku sendiri tanpa kawan,juga karena aku tak membawa bekal apapun hanya sebotol minuman yang aku pegang.Tapi aku mencoba menjelaskan kepada mereka bahwa aku juga bersama teman-teman hanya saja aku tak berangkat bersama-sama.
setapak demi setapak aku telusuri besama mereka. Akupun memanfaatkan waktu perjalanan dengan bertukar pengalaman. Tak terasa hampir satu jam sudah perjalanan menuju kampung kedakan. Kampung itu sudah tampak didepan mata. lima menit kemudian sampailah aku dan mereka di dusun Kedakan,kamipun istirahat didepan basecamp tempat para pendatang biasa berkumpul. Namun aku tak tenang,sebab aku tak menjumpai teman-temanku. sementara waktu sudah jam 8 malam. mungkin jika aku tak bertemu teman-temanku disini,aku akan numpang tidur dirumah penduduk kemudian pagi harinya aku akan pulang.sementara teman-teman yang baru kukenal memutuskan segera melanjutkan perjalanannya untuk memulai bertualang. Merekapun menawari aku untuk bergabung dengan mereka,tapi aku memilih untuk menanti teman-temanku.
Akhirnya merekapun bersiap-siap untuk melanjutkan perjalanan. Sementara aku berdiri di tengah jalan menanti teman-temanku. Dan kulihat ada rombongan tampak dari kejauhan menuju arahku. Kulihat ada sekitar 10an orang. Wajah mereka tak tampak jelas hanya seperti bayangan hitam. Tapi semakin dekat dan saat melewati sorotan lampu jalan aku mengenali wajah wajah mereka. Dan ternyata rombongan itu ada5ah teman2ku. Aku melihat senyum senyum keheranan dari teman-temanku ketika mereka melihatku. Aku menyambut mereka dengan berjabat tangan dengan mereka satu persatu. Kini petualanganku mendaki gunung merbabu akan segera dimulai.
Read more...