1/19/2009

Goa Seplawan, Pesona Alam Yang Mengagumkan

penulis: Budut Seplawan

Pegunungan Menoreh membentang dari kabupaten Kulon Progo D.I. Yogyakarta hingga kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Proses evolusi alam selama berjuta-juta tahun itu telah membentuk permukaan pegunungan purba itu sedemikian rupa sehingga menghadirkan keajaiban panorama alam. Pada beberapa puncak-puncak pegunungan tersebut terdapat sejumlah goa alam yang sangat menawan dan salah satunya adalah goa Seplawan di Purworejo. Sedangkan lainnya ada di Kulon Progo yaitu goa Kiskendo juga ada goa Silumbu, goa Silawang dan goa Gong. Ketiga goa itu semuannya terdapat di daerah Purworejo.


Goa Seplawan adalag satu-satunya goa di Purworejo yang sudah dijadikan obyek wisata. Goa ini tepatnya berada di desa Donorejo,kecamatan Kaligesing sekitar 40 kilometer ke timur dari pusat kota.

Goa Seplawan itu merupakan satu situs yang sangat bernilai tinggi. Sebab, goa yang ditemukan pada 15 Agustus 1979 itu di salah satu sudut goa ditemukan sebuah arca emas 22 karat setinggi 9 cm dengan berat 1,5 kg. Arca itu berupa patung sepasang pria dan wanita yang sedang bergandengan tangan. Para ahli arkeolog meyakini bahwa patung itu adalah Dewa Siwa dan Dewi Parwati. Arca itu merupakan peninggalan pada zaman Hindu Siwa. Kini arca tersebut disimpan di Museum Nasional. Sebagai gantinya , Pemerintah membangun replika arca didepan mulut goa, replika itu ukurannya lebih besar dari yang sebenarnya sehingga menyerupai monumen.

Selain memiliki keistimewaan sebagai situs pra sejarah ada keistimewaan lainnya yaitu keindahan goa Seplawan itu sendiri. Goa itu memiliki ornamen-ornamen yang sangat indah dan mengagumkan seperti adanya stalaktit dan stalakmit dengan ukuran beraneka ragam. Ornamen lainnya pun tak kalah menariknya seperti Flow stone,helektit,soda straw ,gowerdam dan lain-lain.

Goa Seplawan mempunyai panjang sekitar 700 Meter sedangkan cabang-cabang goa sekitar 150-300 meter. Jalur yang khusus untuk para pengunjung sudah ada penerangan lampu sedangkan untuk cabang-cabang goa tidak dipasang lampu karena kondisinya yang berlumpur. Sehingga ada yang memberi nama cabang goa itu dengan istilah "istana lumpur" karena saking banyaknya lumpur.

Lokasi obyek wisata Goa Seplawan sudah dilengkapi dengan fasilitas sarana dan prasana seperti kamar mandi/WC ,Mushola kecil yang sederhana, Gashebo, Gardu Pandang dan juga ada taman-taman bunga yang indah. Pemandangan disekitar goa seplawan sangat indah selain itu udaranya juga sejuk karena kawasan ini berada di ketinggian sekitar 800 mdpl. Melalui gardu pandang pengunjung bisa melihat pantai selatan,kota Kulon Krogo, serta Waduk Sermo. Bahkan jika naik ke salah satu bukit di kawasan goa itu,pengunjung bisa melihat Gunung Merapi, Gunung Merbabu, Gunung Sumbing dan Sindoro dan juga Gunung Slamet. Namun ,gunung-gunung itu hanya bisa dilihat pada pagi hari. Maka, banyak para pengunjung yang kemping di Seplawan sehingga pada pagi harinya bisa melihat keindahan alam dari kawasan Seplawan itu.

Saat ini segmen pengunjung masih didominasi dari kalangan muda dan sedikit dari orang tua. Mereka berasal dari daerah Purworejo dan sekitarnya. Pengunjung Goa Seplawan masih sangat sedikit. Hal ini karena lokasinya yang jauh dari
pusat kota dan kawasan Seplawan itu masih terlalu sederhana. Dan ini menjadi pekerjaan rumah pemda untuk mengembangkan obyek wisata mengingat Goa Seplawan memiliki ciri khas tersendiri baik dari segi sejarah dan keindahan alamnya. Sehingga nantinya dengan pengembangan obyek Goa Seplawan itu akan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah ( PAD ).


Purworejo,
17 Januari 2009

Read more...

1/13/2009

Apa itu MSFQ?

I. PENDAHULUAN

Kehidupan alam semesta merupakan karsa penciptaan yang merupakan sintesis antara cinta kasih, akal dan sistem nilai atau hukum serta integrasi antara aspek eksistensi rendah dan tinggi.

Proses perkembangan kehidupan alam semesta tidak mengeliminasi eksistensi rendah tetapi yang terjadi adalah proses transmutasi dari eksistensi rendah, baik secara evolusi maupun secara revolusi, menuju dan menjadi tingkat eksisitensi yang lebih tinggi. Proses yang demikian seharusnya menjadi acuan atau spirit manusia didalam mengaktualisasikan fitrahnya selaku wakil Tuhan di dunia.

Islam yang mempunyai makna harafiah berpasrah merupakan satu-satunya cara hidup untuk mencapai keselamatan dalam arti keseluruhan, yaitu manusia dan alam. Sikap berpasrah diri terhadap Karsa, Rasa, Cipta dan Kuasa Sang Pencipta akan terjadi apabila manusia konsisten mengikuti jejak-jejak perbuatan Tuhan (sunatullah) yang dapat dipahami sebagai kehidupan alam semesta yang harmonis dan seimbang. Aspek keseimbangan dan keharmonisan tersebut hendaknya menjadi spirit berkegiatan manusia selain harus selalu berorientasi pada proses transmutasi seperti tersebut diatas. Dengan kata lain, sikap berpasrah diri tersebut tidak dilaksanakan secara pasif, melainkan melalui proses pencapaian kesadaran diri ke arah yang lebih tinggi. Proses tersebut dilakukan secara konsisten dan kontinyu, untuk mencapai hakikat realita yang bersumber dan berproses dalam suatu sistem nilai yang merupakan manifestasi dari kehendak Allah, baik yang didalam maupun yang meliputi kehidupan alam semesta.

Kesediaan manusia untuk berperan sebagai wakil Tuhan di bumi, selain mempunyai arti bahwa manusia mendapat kepercayaan Tuhan untuk mengatur dan mengelola dunia, juga bertanggung-jawab atas terjadinya kerusakan-kerusakan yang dapat mengancam bukan saja keharmonisan tetapi juga kelestarian kehidupan alam semesta. Tugas tersebut merupakan kepercayaan maha berat yang mahluk-mahluk lain tidak sanggup memikulnya. Pelaksanaan pengaturan dan pengelolaan tersebut tidak bisa tidak harus merujuk kepada sistem pengetahuan yang secara lengkap telah tersusun secara sistimatis sebagai ayat-ayat yang ada didalam Al Qur’an.



Wahyu-wahyu yang disusun secara sistematis di dalam Al Qur’an bukan sekedar meliputi informasi-informasi yang bersifat historis normatif. Lebih dari itu, Al Qur’an merupakan sumber pengetahuan yang peranannya sangat penting dan mutlak bagi manusia di dalam usahanya mengaktualisasikan dirinya sebagai Wakil Tuhan di bumi. Selama ini konstruksi pemahaman Al Qur’an cenderung merujuk kepada warisan dan khasanah pemikiran masa lalu. Dengan kata lain, kaum muslimin menempatkan warisan historis sebagai referensi untuk membangun pemahaman terhadap wahyu. Hal yang demikian bukanlah salah, namun tidak mencukupi lagi. Untuk sekarang dan seterusnya diperlukan lebih dari sekedar pemahaman yang hanya bersifat normatif. Juga harus diupayakan suatu usaha untuk mentransendensikan Al Qur’an supaya pemahamannya tidak terbatasi oleh warisan-warisan historis normatif yang tersekat-sekat oleh ajaran-ajaran dan atau doktrin-doktrin dogmatis ataupun intepretasi yang bersifat supra subyektif. Ajaran atau interpretasi yang muncul ini sering tidak bisa didialogkan atau diajarkan kepada orang yang tidak (belum) pernah mengalami.

Al Qur’an harus dijadikan sumber informasi, sumber data-data atau sumber ilmu pengetahuan tentang kehidupan alam semesta. Hal tersebut merupakan postulat teologis dan sekaligus teoritis. Elaborasi pada konstruk-konstruk teoritis Al Qur’an inilah yang pada akhirnya merupakan perumusan-perumusan teoritis guna membangun perspektif Al Qur’an dalam memahami realita kehidupan. Apabila kita kembali melihat sistem pengetahuan Islam yang murni yakni Al Qur’an, sesungguhnya Islam mempunyai cara berfikir yang rasionalistis-empiris. Akan tetapi dalam perkembangan selanjutnya banyak diintervensi bahkan kadang-kadang terkesan didominasi oleh budaya magis dan mistis sehingga diperlakukan sebagaimana layaknya gudang mantra. Oleh karena itu berkali-kali Al Qur’an menekankan arti penting penggunaan akal pikiran dan pencarian pengetahuan melalui observasi.

Penggunaan akal pikiran atau sikap rasionalistis memberikan kerangka pemikiran yang disiplin, kritis, sistimatis dan logis dengan logika deduktif sebagai sendi pengikatnya. Di pihak lain terdapat dunia empirik yang obyektif dan berorientasi kepada fakta sebagaimana adanya. Kesimpulan umum yang ditarik dari dunia empirik secara induktif merupakan batu ujian realitas dalam menerima atau menolak suatu kebenaran. Kebenaran keilmuan bukan saja merupakan kesimpulan rasional yang koheren dengan sistim pengetahuan yang berlaku, tetapi juga harus sesuai dengan kenyataan yang ada.

Penggabungan antara rasionalisme dengan empirisme inilah yang kemudian disebut sebagai metoda keilmuan. Metoda inilah yang membedakan antara ilmu dengan buah pikiran. Dengan kata lain, ilmu adalah pengetahuan yang diperoleh dengan menerapkan metoda keilmuan. Dengan demikian hakekat keilmuan ditentukan oleh cara berfikir yang dilakukan menurut persyaratan-persyaratan keilmuan. Hal ini perlu diungkapkan agar kesadaran kita tergugah untuk tidak menempatkan wahyu atau ilmu pada struktur feodalisme terselubung yang akhirnya hanya menghasilkan fanatisme terhadap (faham-) individu ataupun kelompok. Namun satu hal yang jangan sampai dilupakan pada tahap mengaktualisasikan kebenaran rasional tersebut dalam kawasan empirik yang dibutuhkan bukan sekedar kebenaran rasional melainkan ketepatan dalam mengaktualisasikannya.

Sebab adanya perbedaan sistim nilai pada ruang yang berbeda merupakan fakta yang tidak bisa di abaikan. Proses penghayatan tersebut mutlak diperlukan karena kebenaran tersebut masih harus dan perlu diuji untuk memastikan ketepatan aplikasinya di dalam wilayah empiris.

Ilmu bersifat terbuka, demokratis dan menjunjung tinggi kebenaran serta ketepatan pelaksanaannya. Penggunaan metoda keilmuan secara dinamis akan menghasilkan pengetahuan yang konsisten, sistimatis serta dapat diandalkan. Sebab, pengetahuan yang dihasilkan telah teruji secara sistimatis. Kebenaran keilmuan baru bisa dikatakan sah apabila pernyataan yang dibuat dalam rangka kegiatan keilmuan itu dapat diterima setelah melalui pengujian secara empirik yang pada hakekatnya merupakan wasit di dalam gimnastik berfikir.

Seperti yang pernah dikatakan oleh Ilmuwan Albert Einstein, bahwa ilmu dimulai dari fakta dan diakhiri dengan fakta apapun juga teori yang disusun di antara mereka. Pernyataan tersebut sangat membantu dalam hal memahami wahyu pertama yang diterima Nabi Muhammad S.A.W. berupa perintah "Baca". Perintah tersebut pada dasarnya merupakan rangkaian aktivitas yang meliputi tindakan melihat, mengamati, mencermati, memahami dan menghayati serangkaian fakta atau fenomena yang ada. Fakta-fakta dan fenomena-fenomena ini selanjutnya digunakan untuk mempelajari sunatullah yang tertulis dan tersebar dalam segala peristiwa untuk kemudian diamalkan sebagai tindakan nyata dalam wilayah empirik. Sejak dimulainya aktivitas melihat sampai dengan aktivitas penghayatan merupakan tindakan yang bersifat rasional. Sedangkan aktivitas pengamalan merupakan tindakan empiris karena merupakan pengujian dalam memastikan kebenaran yang diperoleh pada tahapan tindakan rasionalistis.

Aktivitas yang terjadi didalam tahapan rasionalistis pada dasarnya adalah proses dialog atau dengan kata lain makna dari perintah "Baca" pada dasarnya merupakan proses dialogis antara "Pembaca" dengan "Penulis" sunatullah yang tersebar di segenap penjuru alam.

Dalam proses dialog tidak tertutup kemungkinan munculnya pertanyaan-pertanyaan yang konkrit, riil dan kontekstual mengingat kehidupan manusia itu berkembang secara dinamis. Adanya pembakuan terhadap metoda dialog seperti yang selama ini banyak terjadi, merupakan pemasungan terhadap kehendak berfikir rasionalistis, kreatif dan dinamis. Sehingga, hasil dialog menjadi tidak realistis lagi pada saat dilakukan pengujian dalam dunia empirik.

Keterpisahan antara hasil dialog dengan realita dapat melahirkan sikap inferioriti komplek, ketidak percayaan diri, yang kemudian terlihat sebagai sikap defensif, sombong dan ketakutan yang pada saatnya menutup kemungkinan dibuatnya perbedaan antara gagasan dan realitas. Akhirnya, yang muncul adalah tipe manusia yang selalu ketinggalan atau bahkan gagal dalam usaha pencapaian karena adanya stagnasi pemahaman. Tipe-tipe manusia yang demikian cenderung untuk menjadi eksklusif ataupun ekstrim. Seseorang tidak akan menjadi kreatif apabila dia tidak menganggap penting atau perlu adanya konflik antara hasil pemikiran rasional dengan realita. Masalah yang akan selalu timbul adalah bagaimana menjadikan wahyu sebagai sumber informasi atau pengetahuan yang mampu mengatasi segala permasalahan kehidupan untuk mencapai keharmonisan dengan ruang dan waktu tertentu tanpa melupakan asal-usulnya yang suci dan tak terciptakan.

Rasionalitas manusia maupun dunia realita terus berkembang secara dinamis dan semakin komplek. Untuk itu dibutuhkan kesadaran untuk mengembangkan metoda dialog dan juga metoda keilmuan secara kontinyu dan konsisten. Peringatan-peringatan tentang pentingnya kontinyuitas pengembangan metoda dialog, secara tersirat dapat dilihat pada:

QS.2 Al Baqarah: 170; "Dan bila dikatakan kepada mereka: "Ikutilah peraturan-peraturan yang telah diturunkan Allah!" Mereka menjawah: Tidak! kami hanya mau mengikuti apa-apa kebiasaan yang telah kami dapati dari nenek moyang kami. Apakah akan diikuti juga walaupun nenek moyang mereka ini tidak mengetahui suatu apapun juga, dan tidak pula mendapat petunjuk Tuhan?"

QS:2 Al Baqarah: 171; "Dan perumpamaan orang kafir itu, seperti binatang ternak yang patuh kepada penggembala yang memanggilnya, karena kebiasaan saja. Dia tidak mendengar apa-apa kecuali suara panggilan dan himbauan belaka, tanpa mengerti isi panggilan itu. Mereka tuli, bisu dan buta, karena mereka tidak mengerti".

QS.5 Al Ma’idah: 104; "Apabila dikatakan kepada mereka: "Turutlah apa yang diturunkan Allah dalam Al Qur ‘an dan turut pulalah Rasul yang menyampaikannya". Mereka menjawah: "Cukuplah bagi kami menurutkan kebiasaan yang telah kami dapati dari nenek moyang kami". Apakah mereka akan turunkan juga walaupun nenek moyang mereka tidak mengetahui apa-apa tentangsyariat dan tidak mendapat petunjuk kejalan kemaslahatan?"

QS.31 Luqman: 21; "Dan apabila dikatakan kepada mereka: "Ikutilah apa yang diturunkan oleh Allah!" Mereka menjawab: "Tidak! Kami hanya akan mengikuti apa yang telah kami dapati dari para nenek moyang kami! Apakah mereka akan mengikuti juga sekalipun paran nenek moyang mereka itu dibawa terlibat oleh setan ke dalam siksa api Neraka?

Ayat-ayat peringatan tersebut menunjukkan bahwa Islam sangat menjunjung tinggi dinamika perkembangan ilmu pengetahuan. Terhadap umatnya dituntut untuk selalu mengembangkan pola pemikiran ataupun metoda keilmuan di dalam usahanya menggali keilmuan yang terdapat di dalam Al Qur’an agar tidak terjadi stagnasi pemahaman yang selanjutnya berakibat pula pada macetnya perkembangan peradaban kehidupan umat Islam sendiri. Tindakan anti dialog yang dilakukan dalam bentuk pemasungan terhadap sikap-sikap kritis dan rasionalistis, merupakan pengingkaran dan sekaligus tidak menunjukkan rasa sukur terhadap anugerah Tuhan yang tidak diberikan kepada ciptaanNya yang manapun juga, yaitu kemampuan berkesadaran.

Kebebasan mengaktualisasikan diri sesuai dengan posisinya merupakan monopoli manusia yang diberikan Tuhan sesuai dengan posisi manusia sebagai wakil Tuhan. Kesadaran manusia sebagai wakil Tuhan merupakan kesadaran yang meliputi peran dan fungsinya sebagai mahluk bebas yang mampu menemukan esensi diri. Penempatan diri seseorang pada posisi dan proporsi dalam struktur realita akan mampu menempatkan dirinya sesuai dengan harkat dalam melaksanakan fungsi kemanusiaannya. Sedangkan sikap rasionalistis-empirik manusia pada hakekatnya merupakan refleksi kemanusiaan seorang wakil Tuhan. Merupakan suatu kemustahilan bagi seseorang yang tidak mau berfikir untuk mampu menunaikan tugasnya sebagai wakil Tuhan, yang mampu mengatur dan mengelola kelestarian alam semesta dan sekaligus meningkatkan harkat dan martabat manusia balk secara tehnis maupun moralitas dalam mengatasi permasalahan sosial serta ekologis. Berdasarkan hal-hal tersebut dan juga mengingat adanya faktor tanggung jawab sebagai konsekuensi logis dari faktor kebebasan yang dianugerahkan Allah kepada manusia, maka sungguh tepat peringatan Allah kepada manusia seperti yang tertulis sebagai berikut:

QS.17 Al Israa’: 36; "Dan janganlah engkau turut apa-apa yang engkau tidak ada ilmu padanya, sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya akan ditanya".

Dan terhadap orang yang tidak mau berfikir Tuhan memberikan penilaiannya sebagaimana yang tertulis dalam ayat berikut:

QS.8 Al Anfaal: 22:"Sesungguhnya hewan yang paling buruk menurut pandangan Allah, adalah orang-orang yang pekak dan bisu, karena mereka tidak mengerti apa-apa”.

Dalam kaitannya dengan ilmu pengetahuan, Nabi Muhammad s.a.w. juga memberikan peringatan yang keras kepada kaum muslimin agar tidak merasa sudah tahu sehingga bertindak seperti keledai yang membawa-bawa kitab. Cita-cita Al Qur’an mengenai kehidupan manusia bersifat spiritual, yaitu untuk mendapatkan ridha Allah. Oleh karena itu, apapun kegiatan manusia di dunia ini tidak boleh terlepas dari tugasnya sebagai Wakil Tuhan di dunia yang harus mengatur dan mengelola dunia ini agar sesuai dengan kehendak-Nya.

Diletakkannya ilmu pengetahuan dalam posisi yang penting, merupakan penjelasan terhadap misi Islam yang paling besar mengenai manusia dan cita-cita kemanusiaan, yaitu pembebasan. Di dalam dunia modern, Islam harus mampu membebaskan manusia dari kungkungan aliran pikiran dan filsafat yang menganggap manusia tidak mempunyai kebebasan dan hidup dalam alam absurditas. Sebab sejak jaman modern, yaitu sejak manusia mengalami revolusi pengembangan rasionalitasnya, manusia telah mampu membebaskan dirinya dari belenggu-belenggu pemikiran mistis ataupun sistem nilai atau hukum yang memasung, gerak dan sangat membatasi kebebasannya. Namun ironisnya justru pada jaman modern seperti sekarang ini masih terdapat sebagian dari manusia yang belum dapat melepaskan diri dari belenggu lain yaitu belenggu yang dibuatnya untuk membelenggu pikirannya sendiri yang kemudian menghasilkan sikap pemujaan atau penyembahan terhadap diri ataupun kelompoknya sendiri.

Kehidupan manusia dan kemanusiaannya berkembang terus secara dinamis sehingga seluruh aspek kehidupan juga ikut berkembang menjadi semakin komplek.

Menghadapi kenyataan ini maka mutlak dibutuhkan suatu usaha untuk menyempurnakan metoda keilmuan yang telah ada secara terus menerus untuk mencari pengetahuan mengenai segi-segi yang belum tercakup dalam kegiatan keilmuan yang sudah ada. Hal ini mutlak penting sebab dalam ruang lingkup empiris-pun masih terdapat banyak sekali segi-segi kehidupan yang belum terjangkau oleh ilmu pengetahuan. Penjelajahan mengenai manusia dan kehidupannya masih berada pada tahap yang awal sekali. Mungkin setelah mereguk dengan puas keilmuan mengenai manusia dan kehidupannya, baik yang ada dalam Al Qur’an maupun yang ada di dunia empirik, akan menjadi semakin lebih baik lagi apabila kita selalu ingat akan peringatan Doktor Faust kepada mereka yang belajar tentang manusia dan kemanusiaannya: "Nah, si tolol yang malang, dengan segenap pengetahuanmu engkau tetaplah menjadi si goblok seperti sebelumnya…"

sumber; http://msfq.blogsome.com

Read more...

1/08/2009

Rahasia "Penis Raksasa" Bunga Bangkai

www.mkipabawana.blogspot.com



DENGAN tinggi hingga 3 meter dan memancarkan bau busuk yang menyengat, bunga bangkai cukup menarik perhatian makhluk lain terutama serangga yang akan membantu penyerbukannya. Namun, apa yang membuat bunga tertinggi di dunia itu melakukan taktik tersebut menjadi rahasia alam yang mengesankan.

"Kami penasaran mengapa sesekali bunga tersebut berbau busuk seperti keledai busuk dan di waktu lainnya lebih busuk," ujar Wilhelm Barthlott dari Universitas Bonn, Jerman. Ia yakin ada ritme produksi bau busuk yang dilepas bunga bangkai.

Untuk membuktikan dugaan siklus bau tersebut, Barthlott dan timnya merekam masa pertumbuhan bunga tersebut menggunakan kamera inframerah. Dengan merekam perubahan suhunya dari waktu ke waktu, mereka terkejut karena bagian phallus atau batang yang tegak di tengah memancarkan panas yang sangat tinggi.

Dalam investigasi tersebut, mereka telah merekam tiga kali pertumbuhan bunga bangkai. Seluruhnya mempewrlihatkan aliran panas dari batang ke ujung paling atas hingga 36 derajat Celcius dan mengepulkan uap.

"Kami melihat uap mengepul di sekitar kolom bunga di tengah. Kami pikir tumbuhan tersebut menyala," ujar Barthlott. Radiasi panas yang dikeluarkannya naik turun seiring perubahan baunya. Aliran panas dimanfaatkan untuk memompa bau busuk ke udara.

Panas dan bau busuk mungkin cara alami bunga bangkai meniru bangkai binatang untuk menarik perhatian kumbang dan lalat. Namun, siklus bau tentu memiliki fungsi alami yang lebih dari sekadar menarik perhatian.

Bunga bangkai yang biasa disebut titan arum atau dalam bahas ilmiah Amorpophallus titanum yang berarti 'penis raksasa yang bentuknya tak karuan' banyak tumbuh di ruang terbuka lantai hutan di Sumatera. Dengan habitat seperti itu, bunga bangkai kesulitan menyebarkan baunya terutama pada malam hari saat terbentuk lapisan udara dingin di dekat permukaan tanah.

Dengan tumbuh begitu tinggi dan memancarkan uap, bunga tersebut dapat mengatasi hambatan tersebut. Uap hangat akan naik ke atas dan dapat menyebar lebih luas dan lebih jauh.

"Ini menjelaskan mengapa bunga tersebut sangat besar. Ibaratnya sebuah obor di hutan belantara yang memancarkan bau ke atas," jelas Barthlott. Kebutuhan energi yang besar untuk tumbuh raksasa dan menghasilkan panas ini pula yang menjelaskan mengapa bunga bangkai hanya bertahan selama dua malam.

WAH
Sumber : NewScientist

Read more...

1/06/2009

Curug Silangit Curug 3 Tingkat

oleh: Budut Seplawan

Beberapa daerah di Purworejo memiliki aset wisata yang potensial untuk dikembangkan. Salah satu obyek potensial yang belum tergali adalah curug Silangit yang terdapat di daerah Kaligesing tepatnya di dusun Jeketro desa Kaligono.

Lokasi curug Silangit ini sangat mudah dijangkau,karena letaknya tak jauh dari tepi jalan raya Kaligesing. Perjalanan menuju ke sana bisa ditempuh dengan angkutan umum ataupun kendaraan pribadi. Jika menggunakan angkutan umum,bisa menggunakan angkutan umum jurusan Purworejo-Kaligesing yang terminal angkotnya berada di belakang Pasar Baledono. Dari terminal tersebut kemudian turun di Palpitu kemudian jalan kaki sekitar 15-30 menit ke arah kanan yang juga merupakan jalur menuju ke obyek wisata Goa Seplawan. Lokasi curug Silangit bisa ditanyakan kepada penduduk setempat. Karena di daerah tersebut juga banyak terdapat rumah penduduk.

Sedangkan menggunakan kendaraan roda dua atau roda empat,kendaraan bisa diparkirkan di halaman rumah penduduk sekitar yang memang sering dijadikan tempat parkir oleh para pengunjung. Dari lokasi tempat parkir menuju ke lokasi curug bisa ditempuh lebih kurang sekitar 15 menit.

Salah satu daya tarik curug Silangit adalah karena curug tersebut mempunyai 3 tingkatan curug. Curug pertama atau yang paling atas sendiri adalah curug yang paling tinggi sekitar 30 meter. Curug kedua sekitar 10 meter atau setinggi pohon kelapa. Dan yang paling bawah juga sekitar 10 meteran. Setiap curug dibawahnya terdapat kedung/kolam yang sering dijadikan tempat mandi bagi para pengunjung. Tiap-tiap kedung itu rata-rata memiliki kedalaman lebih dari 5 meter. Bahkan salah satu kedung itu pernah diukur oleh penduduk setempat menggunakan bambu yang sangat panjang namun bambu itu tidak sampai menyentuh dasar kedung tersebut. Jadi jika akan mandi ditempat tersebut harus hati-hati, dan jika tidak pandai berenang lebih baik untuk berenang dipinggir atau menggunakan pelampung.

Curug Silangit biasanya ramai dikunjungi pada hari minggu atau hari libur lainnya. Dan paling ramai adalah jika pada musim penghujan karena air terjun tersebut sangat deras. Pengunjung curug Silangit kebanyakan adalah anak-anak muda. Biasanya jika ingin pergi ke Goa Seplawan banyak yang menyempatkan diri untuk berkunjung ke curug Silangit karena memang satu akses dengan Jalur menuju Goa Seplawan.

Keistimewaan yang dimiliki curug Silangit sebenarnya bisa menjadi salah satu sumber pendapatan daerah jika pemerintah mau mengembangkan potensi tersebut. Namun sayang hingga detik ini pemerintah masih kesulitan untuk mengembangkan potensi wisata tersebut. Tentu saja adalah masalah dana yang minim. Namun jika pemerintah memang serius untuk mengembangkan menjadi obyek wisata komersial bisa dilakukan dengan bekerja sama dengan berbagai pihak. Sehingga akan terwujud obyek wisata alternatif yang menyenangkan di Purworejo.

Condongsari,6 Januari 2009

Read more...

1/03/2009

Sukses Pasang Themes

Akhirnya,berhasil juga ganti themes blog www.mkipabawana.blogspot.com. Setelah kemarin gagal terus dan selalu muncul tulisan GaLat. Kegagalan itu membuat aku penasaran untuk mencari penyebabnya.

Hari ini aku sehabis sholat jum'at mengedit kembali blognya. Setelah login di blogger,kemudian aku langsung menuju links Element Halaman. Aku meng-copy semua isi element halaman yang merupakan aksesoris di sidebar. Urutannya sebagai berikut:

1. Login>>Tata Letak>>Elemen Halaman
2. Buka satu persatu dengan meng-klik tombol Edit
3. Copy isi element halaman tersebut dan paste di wordpad atau yang lainnya.
4. Buka link Edit Html
5. Hapus html (sebaiknya dibackup dulu)
6. Paste kode html layout/themes yang baru
7. Klik Simpan dan kemudian tunggu beberapa saat.
8. Klik "konfigurasi dan simpan"
9. Lihat hasilnya.

Setelah themes telah berubah,aku lalu masuk ke Element Halaman kembali dan memasang kembali kode-kode html yang sudah aku salin di wordpad. Selanjutnya aku mengatur tampilannya.

Selesai sudah aku mengganti layout/themes blog. Benar-benar pengalaman yang berharga. Mungkin suatu saat nanti layout blog aku ini juga akan aku ganti lagi. Pokoknya tak kan berhenti berkreasi. Sukses!

Read more...

1/01/2009

Budut hari ini

Oleh: Budut seplawan

Hikz...hikz..hikz..ngedit template blog kok gagal teyus cii...kenapa yaa? Huh capek ,kesel and mangkel banget! Wis (udah) aku bela-belain bangun pagi-pagi mau ngenét,sampe empat jam lagi. Eh ..setiap edit layout blog selalu muncul galat-galat. Apa ya maksudnya?

Padahal ketika aku ngedit blogku sendiri lancar abiz. Ga' ada yang namanya muncul galat2. Mungkinkah jaringannya yang lagi lemot or lola?Ah..bete dech.

Blog yang aku edit itu blog milik organisasiku ,lihat aja disini www.mkipabawana.blogspot.com .


Minta Solusi

Ada yang tau solusinya? Ayo jangan malu-malu kasih tau ke aku yaa. Pliz Dah!! Dan ayo temen-temen seperjuanganku, ndang ( cepat ) belajar nge-blog bantu kakakku ini yang lagi ga' mud mau nge-blog. Jangan cuma jadi penonton aja. Mumpung masih muda dan memorinya masih Fresh bergiga-giga. Semangat belajar!

Buat temen-temen yang udah tau nge-blog yuk ramekan blog komunitas kita. Ga' usah malu-malu untuk mengisi blog. Pokoknya asal sip aja. Ayo kang Maman, kang Udin, kang Pringgo,kang Bambang,kang Agus, kang Kes,kang Eed kadzama ,kang Sigit ( gax usah chating terus!!) dan kang-kang lainnya.

Met Tahun Baru 2009

Oya ..met tahun baru buat temen-temen semua di mana aja. Semoga sukses selalu untuk kedepan,tambah sugih,tambah ayu,tambah ganteng, dan pastinya jangan tambah Bojo, he he he... Yo wis lah ngunu wae..semangat untuk hidup. Semangat nge-blog meski hari ini gagal, dan pastinya semangat untuk mencari amal untuk bekal di akhirat nanti. Amin.


Condongsari,1 januari 2009

Read more...

Tahun Baru,Keshalehan Baru

Ditulis oleh: Budut Seplawan

Tanpa terasa kini kita sudah memasuki tahun yang baru,2009. Sepertinya sebentar sekali berpetualang bersama tahun 2008. Itulah yang namanya waktu. Jika hari demi hari dihitung oleh manusia,maka ia akan lama dalam waktu hitungan waktu itu. Bagi yang tidak peduli dengan hitungan hari akan merasa waktu begitu cepat berlalu.

Hitungan cepat atau lambat dalam setahun bukan menjadi soal. Yang mesti dihitung adalah hal apa saja yang sudah dan akan diperbuat pada hari,bulan dan tahun kini dan esok. Semuanya itu kemudian diambil pelajarannya,agar tidak terjerumus ke dalam satu lubang yang sama. Dalam peribahasanya,kehilangan tongkat cukup satu kali saja.

Semua lapisan manusia perlu mengambil pelajaran dari keseharian di masa lalu. Untuk dijadikan modal introspeksi diri. Semuanya itu tidak ada ruginya jika benar-benar mengambil pelajaran dari proses masa lalu. Yang merugi hanyalah orang-orang yang tidak menghargai waktu pada masa yang akan datang.

Bagaimana cara menghargai waktu? Tentu saja dengan meningkatkan keshalehan kita. Apalah arti tahun baru tanpa perubahan diri. Janganlah menjadi orang yang merugi,sebab orang yang merugi adalah orang yang tidak beriman,tidak beramal dan tidak saling menasehati.

Kita harus menghindari kerugian diri dari kerugian dengan meningkatkan kualitas iman,kualitas amal positif dan lain-lainnya sesuai dengan perintah dan larangan-Nya.

Ingatlah,orang yang rugi adalah orang yang hari ini lebih buruk dari hari kemarin. Dan orang yang beruntung adalah orang yang hari ini lebih baik dari hari kemarin.

Semoga kita semua termasuk orang-orang yang beruntung dengan memanfatkan waktu sebaik mungkin. Jangan sampai kita terlena oleh waktu,seperti ketika kita merayakan pergantian tahun baru dengan berbagai kemeriahan dan pesta pora. Dan kita pun lupa segala-galanya.

Sekali lagi,apalah arti tahun baru tanpa perubahan diri. Selamat berpetualang merubah diri di tahun yang baru 2009!


Purworejo:1Januari 2009

Read more...

Followers

Komentar terbaru

Mengenai Saya

Foto saya
purworejo, jawa tengah, Indonesia
bukan siapa -siapa hanya manusia sederhana

  © Blogger template Ramadhan Al-Mubarak by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP